Ajal Sudah Ditentukan

|Al-Anam : 2|

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ۖ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ

ARTI

Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya.

Tafsir Jalalain

(Dialah Yang menciptakanmu dari tanah) dengan diciptakan-Nya ayah kamu Adam dari tanah (sesudah itu ditentukan-Nya ajal) bagi kamu, setelah sampai pada ajal itu kamu akan mati

(dan ajal lain yang ditentukan) ditetapkan (di sisi-Nya) untuk membangkitkan kamu dari kematian (kemudian kamu) hai orang-orang kafir (masih tidak percaya tentang berbangkit itu)

kamu masih meragukan tentang adanya hari berbangkit padahal sebelumnya kamu telah mengetahui, bahwa Dialah yang mulai menciptakanmu. Dan siapa yang mampu menciptakan berarti Dia lebih mampu untuk mengembalikan ke asalnya.

|Ta-Ha : 129|

وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَكَانَ لِزَامًا وَأَجَلٌ مُسَمًّى

ARTI

Dan kalau tidak ada suatu ketetapan terdahulu dari Tuhanmu serta tidak ada batas yang telah ditentukan (ajal), pasti (siksaan itu) menimpa mereka.

Tafsir Jalalain

(Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Rabbmu yang telah terdahulu) untuk menangguhkan azab daripada mereka hingga hari kemudian (niscayalah)

pembinasaan itu (pasti) menimpa mereka sejak di dunia (dan waktu yang telah ditentukan) waktu yang telah dipastikan bagi azab mereka.

Kalimat ayat ini di'athafkan kepada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Kaana dan menjadi pemisah di antara keduanya adalah Khabar Kaana yang berfungsi sebagai pengukuh makna.

Maksudnya; dan di hari kemudian, azab akan menimpa mereka pula.

|Nuh : 2|

قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ

ARTI

Dia (Nuh) berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,

Tafsir Jalalain

(Nuh berkata, "Hai kaumku! Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kalian.") Jelas peringatannya.

|Nuh : 3|

أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ

ARTI

(yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,

Tafsir Jalalain

(Yaitu hendaknya) artinya aku perintahkan kepada kalian hendaknya (kalian menyembah Allah, bertakwalah kalian kepada-Nya dan taat kepadaku.)

|Nuh : 4|

يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَاءَ لَا يُؤَخَّرُ ۖ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

ARTI

niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui."

Tafsir Jalalain

(Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosa kalian) huruf min di sini dapat dianggap sebagai huruf zaidah, karena sesungguhnya Islam itu mengampuni semua dosa

yang terjadi sebelumnya; yakni semua dosa kalian. Sebagaimana dapat pula dianggap sebagai min yang mengandung makna sebagian,

hal ini karena mengecualikan hak-hak yang bersangkutan dengan orang lain (dan menangguhkan kalian) tanpa diazab (sampai kepada waktu yang ditentukan)

yaitu ajal kematiannya. (Sesungguhnya ketetapan Allah) yang memutuskan untuk mengazab kalian, jika kalian tidak beriman kepada-Nya (apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kalian mengetahui)

seandainya kalian mengetahui hal tersebut, niscaya kalian beriman kepada-Nya.