Istri Bersedekah dengan Harta yang Diambil dari Rumah Suaminya

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا شُرَحْبِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ الْخَوْلَانِيُّ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي خُطْبَتِهِ عَامَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ يَقُولُ لَا تُنْفِقُ امْرَأَةٌ شَيْئًا مِنْ بَيْتِ زَوْجِهَا إِلَّا بِإِذْنِ زَوْجِهَا قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الطَّعَامُ قَالَ ذَاكَ أَفْضَلُ أَمْوَالِنَا

Hannad menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayasi memberitahukan kepada kami bahwa Syurahbil bin Muslim Al Bahil berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda didalam khutbahnya pada haji wada':

'Janganlah seorang istri menginfakkan sesuatu dari rumah suaminya kecuali dengan izinnya'. Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, tidakjuga makanan?' Beliau menjawab, 'Makanan adalah harta kita yang paling utama'. " Hasan: Ibnu Majah (2295)

Pada bab ini ada juga hadits yang diriwayatkan dari Sa'ad bin Abu Waqqash, Asma' binti Abu Bakar, Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, dan Aisyah RA. Abu Isa berkata, "Hadits Abu Umamah tersebut adalah hadits hasan."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَال سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا تَصَدَّقَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ بَيْتِ زَوْجِهَا كَانَ لَهَا بِهِ أَجْرٌ وَلِلزَّوْجِ مِثْلُ ذَلِكَ وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ وَلَا يَنْقُصُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ مِنْ أَجْرِ صَاحِبِهِ شَيْئًا لَهُ بِمَا كَسَبَ وَلَهَا بِمَا أَنْفَقَتْ

Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far memberitahukan kepada kami, Syu'bah memberitahukan kepada kami dari Amr bin Murrah, ia berkata,

"Aku mendengar Abu Wa'il menceritakan (suatu hadits) dari Aisyah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Apabila seorang istri bersedekah dari rumah suaminya, maka ia memperoleh pahala.

Suaminya dan orang yang menyimpannya juga memperoleh pahala yang serupa. Masing-masing di antara mereka tidak mengurangi pahala yang lainnya sedikitpun.

Suami (mendapatkan pahala) apa yang ia usahakan, sedangkan istri (mendapatkan pahala) apa yang ia sedekahkan'." Shahih: Ibnu Majah (2294) dan Muttafaq 'alaih Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan. "

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا الْمُؤَمَّلُ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَعْطَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ بَيْتِ زَوْجِهَا بِطِيبِ نَفْسٍ غَيْرَ مُفْسِدَةٍ كَانَ لَهَا مِثْلُ أَجْرِهِ لَهَا مَا نَوَتْ حَسَنًا وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Al Mu'amal memberitahukan kepada kami dari Sufyan, dari Manshur, dari Abu Wa'il, dari Masruq, dari Aisyah, ia berkata,

"Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila seorang istri memberikan atau menyedekahkan (sesuatu) dari rumah suaminya dengan senang hati tanpa mengganggu (keadaan rumah tangga),

maka ia mendapatkan pahala seperti pahala suaminya. Ia mendapatkan apa yang ia niatkan dengan baik, dan orang yang menyimpan juga (memperoleh pahala) seperti itu'. " Shahih: Lihat yang sebelumnya

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih. " Hadits ini lebih shahih daripada hadits Amr bin Murrah, dari Abu Wa'il. Sedangkan Amr bin Murrah tidak menyebutkan dari Masruq didalam haditsnya.